88KulinerMakan - Lumpia jadi satu diantara ikon kuliner Semarang yang popular. Kenal dengan lumpia gang Lombok? Siapa kira nyatanya usianya telah lebih dari 100 th..
Bertandang ke kios lumpia Gang Lombok dengan Jelajah Gizi 2018, kami memiliki kesempatan berjumpa Untung Utodo, yang memiliki usaha lumpia Gang Lombok. Pria ini yaitu generasi ke-3 penerus usaha lumpia ciri khas Semarang.
" Asal mula dari neneknya papi pertama, ia jualan gunakan gerobak di Gang Lombok ini. Lantas dilanjutkan papahnya papi (kakek), papi lalu saya, " kata Untung.
Karena sangat lamanya, Untung bahkan juga tidak tahu tentu kapan nenek buyutnya mulai jualan lumpia. " Tidak tau tahunnya tapi yang pasti telah lebih dari 100 th., " tegas Untung.
Lumpia Gang Lombok ini memanglah tempati kios simpel tapi pengunjungnya banyak serta silih bertukar. Ada dua varian lumpia yang ada yaitu lumpia basah serta lumpia kering.
Untung juga menyebutkan beberapa orang sukai dengan lumpia ini karna rebungnya tidak berbau pesing. Berisi banyak juga, terbagi dalam kombinasi rebung, telur serta ebi.
Baca : Beberapa Tempat Kuliner Khas Korea Di Bandung Patut Dicobai
Resep turun temurun yang dipakai leluhur Untung buat rasa lumpia ini tidak beralih walau sangatlah lama. " Resepnya dari nenek moyang, saya hanya meneruskan saja, " kata Untung.
Lumpia umum dikonsumsi segera atau dicocol dengan saus berwarna kecokelatan dengan rasa manis gurih. Menurut Untung, saus ciri khas ini terbuat dari pati singkong.
Sembari makan, pengunjung dapat pula lihat segera sistem pembuatan lumpia ini. Dari mulai menumis rebung sampai membungkusnya dengan kulit lumpia.
Dalam satu hari kios ini dapat jual 300 buah lumpia di hari kerja. Jumlahnya juga akan melonjak berkali lipat waktu akhir minggu maupun waktu musim libur.
" Umumnya 300 satu hari, tapi bila libur dapat lebih dari 1000. Orang umum makan segera tapi juga dibawa buat oleh-oleh, " lanjut Untung.
Tidak ingin memikul rasa penasaran, kami juga coba lumpia ini. Memiliki bentuk gemuk dengan sisi kulit yang renyah. Waktu digigit, irisan rebung serta telur segera berbaur dalam mulut. Enak serta gurih, tidak tercium aroma ciri khas rebung yang aneh.
Dikonsumsi waktu hangat nyatanya lebih enak. Terlebih sembari dicocol saus kental yang berwarna kecoklatan. Bila sukai pedas, bisa makan dengan cabai.
No comments:
Post a Comment